Fungsi Fingerprint dan Cara Kerja

Home / Infrastruktur Jaringan / Fungsi Fingerprint dan Cara Kerja

Fingerprint merupakan sebuah alat untuk memenuhi kebutuhan data yang cepat dengan menggunakan verifikasi sidik jari. Dalam hal ini penerapan pada alat absensi karyawan, Fingerprint berguna untuk meminimalisir kecurangan karyawan yang dapat mengakibatkan kerugian perusahaan. Sehingga dengan adanya Fingerprint, setiap karyawan bertanggung jawab atas kehadirannya sendiri di kantor.

Selain itu penerapan Fingerprint pada sebuah pintu seperti brankas juga meminimalisir akses, karena dengan Fingerprint akses dari suatu pintu brankas hanya dapat di buka oleh orang-orang tertentu saja, bahkan hanya untuk satu orang saja, Sehingga keamanan barang yang berada di dalamnya dapat di jamin.

Fungsi Fingerprint

Fingerprint pada Absensi

Biasanya absensi yang menggunakan sensor Fingerprint di gunakan oleh instansi perkantoran untuk meningkatkan tanggung jawab dan disiplin karyawanya, karena sidik jari pada setiap karyawan tidak dapat di palsukan dan juga tidak dapat di wakilkan. Sehingga karyawan akan berusaha untuk datang tepat waktu dari pada terdeteksi terlambat karena tidak sempat melakukan scanning sidik jari. Alat absensi Fingerprint tersebut menghasilkan data kehadiran yang cukup lengkap sehingga dapat di gunakan untuk menunjang pengambilan keputusan manajer tingkat menengah.

Fingerprint pada Pintu

Pintu yang menggunakan sensor Fingerprint biasanya pintu khusus, seperti pintu rumah mewah ataupun pintu ruangan atasan. Namun yang cukup familiar kita lihat yaitu pintu dari brankas tempat menyimpan barang-barang berharga seperti uang, emas dan lain sebagainya. Zaman dahulu brankas menggunakan password dan pola untuk mengamankan barang yang ada di dalamnya, namun hal tersebut belum cukup aman. Karena orang lain yang mengetahui akses kode untuk membuka masih dapat di mungkinkan.

Cara Kerja Fingerprint

Untuk cara kerja sensor Fingerprint yaitu dengan merekam data sidik jari untuk pertama kalinya di gunakan sebagai acuan. Data sidik jari tersebut akan di simpan dalam database. Kemudian data sidik jari hasil scanning ulang tersebut akan di cocokan apakah sama seperti data sidik jari yang sudah pernah di simpan dalam database. Apabila data tersebut sama, maka akses akan di buka. Sedangkan apabila data tersebut berbeda dengan data yang ada di database, maka akses akan tetap tertutup.

Baca Juga : Alasan Menggunakan PABX

Leave a Reply

Your email address will not be published.