Menentukan Fire Alarm

Home / Fire Alarm / Menentukan Fire Alarm

Menentukan Fire Alarm

Aspek Dalam Menentukan Sistem Alarm Kebakaran

National Fire Alarm and Signaling Code (NPFA)

NPFA merupakan kode standarisasi dalam sistem alarm kebakaran. Pada tahun-tahun lalu, kode NFPA 72 ini pertama kali di perkenalkan sebagai standarisasi terbaru hingga saat ini. Agar selanjutnya di terapkan bagi fasilitas-fasilitas gedung yang menggunakan sistem alarm kebakaran. NFPA 72 ini menyajikan ketentuan paling canggih yang pernah di kembangkan untuk sistem kebakaran, terutama dalam hal aplikasi, instalasi, lokasi, kinerja, inspeksi, pengujian, pemeliharaan alarm kebakaran, dan sistem komunikasi darurat termasuk Mass Notification System (MNS).

Pembaruan NFPA 72

Dalam hal ini juga mencakup persyaratan baru terkait detektor karbon monoksida, yang kemungkinan tidak di miliki oleh sistem alarm lama. Namun perlu di ingat bahwa penerapan standarisasi NFPA 72 ini bersifat universal. Sehingga mungkin Anda juga di haruskan untuk mengadopsi perubahan sistem keamanan dalam perubahan struktural gedung. Yang pada akhirnya mungkin dapat meningkatkan persyaratan sistem alarm kebakaran Anda.

Sebelum memulai restrukturisasi ataupun renovasi pada fasilitas Anda, pertimbangkan juga proses integrasi antara komponen sistem utama. Seperti panel kontrol listrik ataupun perangkat sensor lainnya agar lebih mudah di gabungkan ke dalam perencanaan arsitektur fasilitas sejak awal. Dalam hal ini, penyematan perangkat sensor temperatur ataupun sensor asap pada setiap ruangan perlu di integrasikan ke dalam sistem utama dan juga sistem alarm kebakaran.

Sesuaikan Sistem Alarm Kebakaran Berdasarkan Fungsi Bangunan

Sistem alarm kebakaran ini di rancang berdasarkan fungsi dan tujuan dasar dari fasilitas tempat sistem tersebut di pasang. Oleh karena itu, apabila Anda berencana untuk merenovasi struktur bangunan untuk penambahan fungsi baru ataupun perubahan fungsi fasilitas, maka kebutuhan fire safety alarm juga perlu untuk di ubah walaupun Anda tidak mengubah tata letak bangunan.

Dalam hal ini apabila Anda mengubah fungsi bangunan, tata letak, ataupun meningkatkan occupancy level (peningkatan jumlah pengguna fasilitas dalam suatu waktu tertentu), maka Anda perlu melakukan penilaian risiko baru. Penilaian tersebut harus mengidentifikasi potensi bahaya kebakaran di dalam gedung dan juga memastikan perlindungan tingkat tinggi untuk para pengguna fasilitas. Dengan data yang terintegrasi, maka penyampaian informasi dan data mengenai bencana kebakaran dapat tersampaikan lebih cepat ke responden pertama yaitu tim pemadam kebakaran.

Baca Juga :Memilih Mesin Fingerprint

Leave a Reply

Your email address will not be published.